Tata cara ber-adab Terhadap Guru Kita
شيخ الاسلام برهان الدين صاحب الهداية يحكي ان واحد من كبار اامة بخاري كان يجلس مجلس الدرس وكان يقوم في خلال الدرس
احيانا وسالوا عنه ويقول ان ابن استاذي يلعب مع الصبيان في السكة فاذا رايته اقوم له تعظيما لاستاذشيخ الاسلام برهان الدين صاحب الهداية يحكي ان واحد من كبار اامة بخاري كان يجلس مجلس الدرس وكان يقوم في خلال الدرس
"Syaikhul Islam Burhanuddin shohibul hidayah menceritakan bahwa salah seorang pembesar/pemimpin umat daripada negeri bukhara duduk pada majelis ilmu. Dan ketika itu gurunya berdiri di saat majlis ilmu berlangsung beberapa kali. Bertanyalah pembesar tersebut kepada gurunya( wahai syeikh, mengapa engkau berdiri kemudian duduk, kemudian berdiri lagi sampai seterusnya begitu? ), lalu syeikh menjawab: " anak guruku sedang bermain bersama anak-anak lainnya d jalan itu, maka apabila aku melihatnya, aku berdiri untuk menghormati guruku "
الشيخ الامام الاجل سمش الاامة الحلوان قد كان خرج من بخاري وسكن في بعض القر اياما بحادسه وقعت وقد زراته تلاميذه غير الشيخ الامام القاضي ابي بكر الزرنجي فقال له لقيه لماذا لم تزرني فقال كنت مشغولا بخدمتي الوالدة قال ترزق العمر ولا ترزق رونق الدرس..
الناصحة: فمن تاذي منه استاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع به الا قليلا
" salah seorang Syeikh atau Imam yang berasal dari negeri halwani yang di juluki sebagai 'matahari umat' ketika itu berpindah dari negeri bukhara dan menetap di sebagian kampung karna pada saat itu terjadi peristiwa sehingga mengharuskan beliau berpindah-pindah. Dan saat kejadian itu banyak murid2 beliau yang mengunjungi beliau kecuali Syeikh Imam dan Qadhi Abu Bakar yang berasal dari negeri zaranji. Maka berkatalah Syeikh kepada muridnya Syeikh Abu bakar ketika berjumpa saat itu " mengapa engkau tidak mengunjungi ku? " lalu Syeikh Abu bakar menjawab " saya sangat sibuk menjaga ibuku " lalu berkata Syeikh kepada Syeikh abu bakar " wahai syeikh, engkau diberikan umur yang panjang, tetapi kamu tidak diberikan manisnya belajar "
Nasehat: bila seseorang menyakiti hati gurunya maka haram baginya berkat dan manfaat daripada ilmunya kecuali hanya sedikit...
من اراد ان يكون ابنه عالما فينبغي ان يراعي الغرباا من الفقها ويكرمهم ويعظمهم ويعطيهم شيا فان لم يكن ابنه عالم يكون حافده عالما
"Barang siapa yang menginginkan anak2 yang sholeh dan berilmu, maka dituntut bagi seseorang untuk menjaga keagungan ahli fuqaha ( guru) dan memuliakannya, menghormati, dan taat akan mereka( orang2 berilmu). Maka jika anakmu tidak tidak berilmu, kelak cucu2 mu(keturunanmu) yang berilmu.
Kunjungi Juga Kami di :
Facebook - Youtube - Website & Assunni Majelis
Semoga Ilmu ini Bisa Memberi Manfaat Kepada Para Pembaca Semua
Wassalam
Facebook - Youtube - Website & Assunni Majelis
Semoga Ilmu ini Bisa Memberi Manfaat Kepada Para Pembaca Semua
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar